6 Bahaya Vape Untuk Kesehatan Tubuh kita

6 Bahaya Vape Untuk Kesehatan Tubuh kita

Asap rokok belakangan ini semakin berkurang. Namun, berganti dengan asap yang mengepul lebih banyak, namun memiliki aroma yang enak. Kadang tercium aroma buah-buahan, vanila, cheese cake, dan lainnya. Ya, rokok elektrik atau vape kini semakin populer.

Bukan cuma anak muda, tapi vape juga menyambar hampir seluruh kalangan. Toko-toko vape baik yang dipinggir jalan menggunakan mobil, hingga toko-toko kecil di mal yang menjual cairan serta alatnya mulai menjamur. Alasan sebagian penggunanya, vape bisa mengurangi mereka untuk merokok. Sehingga paru-paru dan jantung mereka bisa terselamatkan tanpa harus ‘sengsara’ meninggalkan rokok. Tapi, apakah benar vape lebih tak berbahaya dibanding rokok?

6 Bahaya Vape Untuk Kesehatan

  1. Dilansir Telegraph, sebuah penelitian dilakukan Imperial College London di Inggris soal bahaya vape atau e-cigarettes. Ternyata, efek yang akan muncul pada penggunanya mirip dengan rokok. Vape juga ternyata merusak arteri dan jantung. Hanya saja, efeknya akan muncul 10-20 tahun sejak kamu mulai menggunakannya.
  2. Dilansir dari Alo Dokter, BPOM mengatakan vape mengandung nikotin cair dan bahan pelarut propilen glikol, dieter glikol, dan gliserin yang kalau dipanaskan akan menciptakan senyawa nitrosamine. Nah senyawa inilah yang bisa menyebabkan kanker, inflamasi dalam tubuh, infeksi paru-paru dan meningkatkan risiko asma, stroke serta penyakit jantung.
  3. Parahnya, senyawa kimia ini akan semakin banyak dan berbahaya, kalau berada di dalam alat yang panas. Jadi, vape atau e-cigarette ternyata tak juga menjadi alternatif yang baik untuk jauh dari bahan-bahan berbahaya yang dikandung rokok.
  4. Roko elektrik dan vape juga unik. Dilansir dari Dokter Sehat, semakin tua usia rokok elektrik, semakin sering alat ini digunakan, dan semakin meningkat suhu pada vape itu, maka kandungan kimia beracun juga semakin bertambah.
  5. Jangan berdalih e-cigs dan vape bisa membantu kamu lepas dari merokok tembakau. Karena, pada kenyataannya, vape dan rokok elektrik juga bikin ketagihan. Lagi pula, seperti yang ditulis Alo Dokter, World Health Organization (WHO) pun telah menganjurkan produsen vape untuk tidak mengklaim produknya bisa membantu orang berhenti merokok sampai ada bukti kuat dan ilmiah yang mendukung hal tersebut.
  6. Seorang pengguna Path, dengan nama Rhemanty, mengunggah sebuah postingan berisi pengalamannya usai menggunakan vape. Dia sangat terkejut karena tiba-tiba dadanya terasa ngilu pada malam hari. Susah bernapas dan terjadi sedikit pembengkakan. Ternyata, setelah diperiksa, terjadi pengendapan bahan kimia, yaitu liquid vape yang dia gunakan. Usai liquid itu disedot, ternyata semuanya berisi liquid cokelat, liquid vape yang dia gunakan. Jadi, buat kamu kaum perempuan, lebih baik pikir dua kali, ya!

Bagaimana sobat…baik itu rokok biasa maupun vape sama-sama memiliki resiko untuk kesehatan kita. Semua kembali pada sobat mau pilih yang mana….

Leave a Comment